Namaku Sasa,20 tahun dan aku seorang
mahasiswa. Aku sangat berbeda dari dua tahun sebelumnya,sebelum aku mengenal
dirinya yang telah mengubahku menjadi pribadi yang lebih baik.
Dan
ini adalah sepenggal dari betapa berartinya kehadirannya dalam hidupku
22 Juni 2010
Saat itu harapan di dadaku penuh akan
cita-cita dan kebahaggiaan. Aku pergi ke kota Solo dengan penuh harapan bahwa
aku bisa masuk perguruan tinggi negeri, Ibu mengantarku ke Stasiun karna saat
itu aku menggunakan kereta api. Saat itu ada seseorang yang menyemangati aku
dengan penuh kebohongan yang dia punya. Dia selalu bertanya apa aku sudah
sampai dimana dan apa yang sedang aku lakukan. Akhirnya keretapun berhenti dan
aku menginjakan kakiku di kota Solo siang itu,tak ada perasaan cemas atau
apapun dalam diriku yang ku fikirkan hanyalah bagaimana aku bisa masuk
perguruan Tinggi negeri . selang sehari aku di Solo test masukpun dimulai dan
aku berharap serta berdoa semoga Tuhan mengabulkan apa yang aku cita-citakan.
Setelah dua hari aku mengikuti test itu
akhirnya selesai sudah semua urusanku di kota itu dan keesokan harinya aku
berniat untuk meninggalkan kota Solo. Esokpun datang menjemput,saat itu aku dan
masa laluku Ega bertengkar hebat melalui pesan singkat,dan pada akhirnya kami
memutuskan untuk berpisah. Ironis memang berpisah dengan alas an yang tak jelas
tapi itulah keputusan yang kami ambil,aku menangis sejadi-jadinya. Bagaimanapun
kami sudah menjalin hubungan itu selama bertahun-tahun,tapi apa dikata nasi
sudahlah menjadi bubur dan takdirku memang bukan untuknya. Sulit untukku
menerima kenyataan karena hatiku sangat sakit dan tercabik-cabik rasanya,dan
saat hatiku sakit minta ampun dia member harapan kosong kepadaku. Sudah jatuh
tertimpa tangga,itulah peribahasa yang bisa aku paparkan mengenai hatiku saat
itu.
Akhirnya saat pengumuman test itu
datang aku bersyukur karena diterima dan rasa sakit hatiku mulai sedikit
menghilang. Memang masih sakit tapi hidup harus terus berjalan dan aku tahu
kalau Tuhan pasti sudah mengatur jalanku dengan sangat rapih.
18 Agustus 2010
Ini hari pertamaku masuk UNS dan hari
pertamaku ospek. Saat itu ada kaka tingkatku yang benar-benar menakutkan dan
sukanya marah-marah sampai kita menjulukinya si penjaga neraka. Ga tau gimana
tepatnya aku jadi sering ngomongin dia sama temen-temen kosku,suka smsin dia
pokoknya lucu aja kalo dia bales sms abisnya kata-katanya banyak yang lebay
contohnya aja
Ya=ea
Hu’um=hu’umb
Pokoknya
ada aja kata-kata alaynya deh. Berawal dari pinjem buku akhirnya lama-lama
kencan yang ga jelas,jadi dia mau pinjemin aku buku tapi asal dibeliin bakso. Dulu
dia itu waktu pertama kali ngobrol ma aku malu-malu kucong,beda banget sama
waktu ospek yang galaknya minta ampun dah.
Waktu itu kita janjian mau
ngeMol,seperti biasa dia ga mau ke kosan aku jadi dia nunggu di deket jalan
kosan aku. Sebelum berangkat ternyata ada sesuatu yang buat aku bener-bener sedih,waktu
itu Ega telpon dan dia Cuma bilang kalo dia udah punya cewe lagi,jadi memicu
air mata keluar. Beberapa menit setelah Ega telpon ternyata si penjaga neraka
udah hampir nyampe kosku,waaktu itu aku bingung antara jadi apa engga soalnya
masih sedih,tapi yaudah lah makan gratis siapa sih yang ga mau?anak kos lagi. Setelah
itu hubungan kami berlanjut kaya sering sms,telpon pokoknya PDKT gitu laah.
16 September 2010
Akhirnya kami jadian,ga tau awalnya
jadian beneran apa engga masalahnya kita sama-sama belum kenal masing-masing
terus juga belum ada rasa cinta antara kami berdua. Dulu dia tuh jaim banget
sama aku,jalan tiga bulan udah ketahuan aslinya,orangnya ternyata crewet kalo
kentut itu sembarangan terus kalo dia lagi kentut aku ga boleh nututpin
idungku. Sifatnya emang galak tapi segalak-galaknya dia,tapi perhatian dan
selalu ngalah sama aku. Kadang aku ngrasa salah banget sama dia,waktu awal-awal
pacaran aku masih sering mbahas si Ega di depan dia terus kadang ga sengaja
bandingin dia sama si Ega,jahatnya aku. Sekarang buat aku dia itu anugrah
terindah yang aku miliki dan sebisa mungkin bikin dia seneng itu suatu
kewajiban.
Karena dia aku bisa lupain si Ega dan aku bisa bener-bener lepas dari Ega tanpa
ada rasa yang tertinggal,,kalo sakit hati itu jelas dibawa sampe mati tapi rasa
pengen kembali ke dia,rasa masih peduli ma dia itu udah bener-bener lenyap buat
si Ega.
Karena dia aku jadi tahu gimana rasanya
bersyukur buat semua yang aku punya. Yang aku tahu dia ga pernah nuntut aku ini
itu apapun itu,dia selalu kasih aku nasehat supaya lebih baik lagi dan lebih
baik lagi terus berusaha bareng-bareng buat ngebuang sifat egoisnya
masing-masing. Emang sih sifat egois itu kadang bikin kita berantem tapi
namanya juga hubungan pasti ada perbedaan di sana sini.
Karena dia aku kalau mengalah bukan
berarti kalah,tapi mengalah justru lebih indah saat ada orang lain merasa
bahagia akan kekalahan itu. Walaupun mungkin umurnya belum sampai ke taraf itu
tapi pikiranya dewasa dalam segala hal. Dia seorang yang bertanggungjawab atas
apapun yang dia emban. Tak peduli tanggungjawab itu merugikan dia atau tidak
tapi dia itu pemikir yang keras
Karena dia aku mengerti bahwa segala
sesuatu yang ada di dunia ini itu hanya titipan dari Tuhan,jadi untuk apa iri
kalau berusaha pasti bisa dapatkan lebih dari itu. Dia itu ambisius tapi
ambisius dalam hal positif. Yang buat aku salut sama dia walaupun orang itu
udah menyakitinya dia tetap menganggap bahwa itu temanya. Sangat pemaaf
Sampai hari ini pun buatku tak ada
sesuatu yang dapat menggantikan dia yang setiap harinya selalu menemaniku dalam
sedih ataupun senang. Memang ungkapan setelah kalah pasti akan mendapatkan yang
lebih baik dari yang sebelumnya itu benar adanya.
Trimakasih
Tuhan J